"Just Alvin" sebuah reality show yang tayang di Metro TV, malam, hari Kamis 26 Maret 2009 sempat menaruh haru di dalamku. Dikemas dengan tema "We Love You, Gugun," reality show ini juga membuat ruang di benakku untuk berpikir sekaligus merenung. Bagi sebagian orang mungkin acara waktu itu, hanya biasa saja, namun bagiku itu sebuah pembelajaran yang sangat berharga. Pegangan erat dari tangan yang menggenggam, suara merdu yang dinyanyikan, derai air mata yang membasahi pipi, serta begitu besarnya sebuah dukungan, bagiku itu semua terangkum dalam satu kata: SAHABAT.
Seorang Gugun, yang aktif di dunia hiburan tanah air. Siapa yang tidak mengenalnya? Namun naas, beberapa waktu yang lalu, "si Gondrong" ini terkena penyakit yang membuatnya harus bergelut dan hanya rebah tak berdaya di lapisan tempat tidur, berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain. Puji Tuhan!!! Di dalam kemurahan dan kebaikan-Nya, Dia menurunkan hujan di bumi, membuat musim senantiasa berganti dengan teratur dan indah, juga menerbitkan matahari, bahkan bagi orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Gugun Gondrong, seorang aktivis dan seniman pun merasakan cicipan kemurahan-Nya, hingga dirinya sembuh. Namun, karena berbagai kompleksitas penyakit yang diderita, hingga menyerang otak, memang Gugun sembuh, namun dia menjadi orang yang sedikit mengalami "gangguan." Khususnya gangguan mental dan beberapa syaraf yang terganggu. Saat melihatnya di layar kaca, bagiku, dia menjadi seperti orang yang linglung dengan tatapan mata yang tak ada arahnya. Huff,...kasihan, dalam hatiku berkata!!
Tapi, ada yang membuatku sedikit "iri." Bukan karena Gugun mempunyai isteri yang cantik, atau tetap bisa masuk TV walaupun keadaan dirinya sudah tidak lagi bisa "menjual." Tetapi, SAHABAT!! Sahabat yang memberikan dukungan kepada Gugun, supaya dia kembali normal. Sahabat yang ada dalam kehidupan Gugun baik waktu dia sehat dan baik, ataupun sekarang pada saat dia "normal." Kesetiaan sang isteri yang mendampinginya terus membuat Gugun terus bisa bertahan dan bersemangat, ditambah lagi bonus dari Yang Mahakuasa, yaitu jabang bayi yang sedang dikandung oleh Ana, sang isteri. Ada suara serak nan centil dari mama Ina (Vina Panduwinata) yang pada saat itu menyanyikan lagu favorit Gugun, ada presenter Riko Ceper yang menjadi sobat karibnya, hingga penyanyi "jadul" Tito Sumarsono yang kesemuanya memberikan semangat dan dukungan kepada Gugun. Sahabat,...oh...sahabat!!!
Di dalam kesendirianku, saat menjalani masa magangku di ibu kota Jawa Tengah ini, membuatku sempat meneteskan air mata kala melihat tayangan "We Love You, Gugun," di layar kaca. Bukan hanya karena rasa kasihan, namun sembari berkaca, adakah aku mempunyai sahabat di sini? Atau adakah aku bisa menjadi sahabat bagi orang-orang yang mungkin seperti Gugun, bahkan tidak lagi mengenalku? Aku sangat merindukan, orang-orang yang telah mengenal Kristus, yang sudah diberi-Nya status: sahabat-sahabat Kristus, bisa benar-benar hidup di dalam status itu. Sedih rasanya mendengar gereja yang tidak bisa saling mendukung satu dengan yang lainnya sebagai rekan atau sahabat. Pilu rasanya melihat komunita yang mengaku tubuh Kritus, tetapi tidak saling mengenal sesama anggotanya. Perih rasanya, justru teman yang harusnya bisa bergandengan tangan malah main lewat belakang. Huff...adakah aku mempunyai hati seorang sahabat, seperti Kristus? Yang bukan hanya memanjakan, namun juga bisa menjadi partner, mengasihi, namun juga terbuka serta menegur dengan kelembutan hati. Hai, sobat!! Adakah engkau mempunyai sahabat di dalam kehidupanmu? Jikalau tidak, mulailah untuk menjadi sahabat bagi yang lain, supaya pada akhirnya dunia tahu, kalau kita adalah murid Kristus, yaitu saat kita saling mengasihi. Itu berarti menjadi sahabat bagi yang lain, memberikan tangan, memberikan telinga, memberikan suara, hingga memberikan air mata, bahkan hidup kita. Karena Dia, Kristus, telah menjadi sahabat yang penuh kasih, dengan memberikan nyawa-Nya untuk kita, sahabat-sahabat-Nya.
Sebuah refleksi singkat dariku...sobat
GBU all!
No comments:
Post a Comment